Harus Baca! Aku Mencintaimu Dalam Kebisuan, Tapi Dunia Berisik Oleh Gosip Cinta Kita
Aku Mencintaimu Dalam Kebisuan, Tapi Dunia Berisik Oleh Gosip Cinta Kita
Kabut ungu selalu menyelimuti Danau Bulan Sabit, seperti kerudung seorang perawan yang menyembunyikan rahasia. Di sanalah aku pertama kali melihatnya. Bukan, bukan "pertama kali". Lebih tepatnya, pertama kali aku mengingatnya.
Namanya Li Wei. Seorang pelukis yang kesepian, dengan mata sekelam obsidian yang menghipnotis. Dia tidak tahu, tentu saja, bahwa aku adalah reinkarnasi dari Putri Huan, yang dikhianati di kehidupan sebelumnya.
Di kehidupan itu, aku mencintai seorang jenderal yang gagah berani, Gao Feng. Cinta kami terlarang, terendus para kasim dan selir istana. Mereka menyebarkan gosip, menggelinding seperti bola salju yang membesar menjadi longsoran fitnah. Aku dituduh berkhianat, bersekongkol dengan musuh. Dan Gao Feng, yang seharusnya melindungiku, justru mempercayai bisikan jahat itu. Dia sendiri yang menjatuhkan hukuman mati padaku.
Sekarang, di kehidupan ini, Li Wei adalah reinkarnasi Gao Feng. Aku tahu itu dari tatapannya, dari caranya menggenggam kuas, dari senyum tipis yang dulu membuat jantungku berdebar. Tapi... ada yang berbeda. Dia tidak mengingat apa pun.
Kami menjalin hubungan yang intim, namun KEBISUAN masa lalu selalu membayangi. Aku mencintainya, ya, dengan segenap sisa-sisa cinta Putri Huan. Tapi rasa sakit pengkhianatan masih menganga seperti jurang di hatiku.
Dunia baru kami pun tak jauh beda dengan istana dulu. Gosip kembali beredar. Li Wei, seorang pelukis sederhana, menjalin hubungan dengan pewaris tunggal Grup Jin, perusahaan raksasa yang menguasai separuh kota. Aku tahu siapa yang menyebarkannya. Dia. Nona Lin, putri seorang pejabat tinggi, yang di kehidupan sebelumnya adalah Selir Mei, rival abadiku.
Ingatan demi ingatan kembali mengalir. Aku mengingat malam terakhirku, saat Gao Feng berdiri di hadapanku dengan pedang terhunus. Aku mengingat mata Mei yang penuh kemenangan. Semuanya jelas sekarang. Mei-lah dalang dari segala fitnah. Dia yang meracuni pikiran Gao Feng.
Saatnya tiba. Li Wei memintaku menikah dengannya. Dunia menanti jawabanku. Aku menatap matanya, mencoba melihat sisa-sisa Gao Feng di sana. Tapi yang kulihat hanyalah ketulusan, harapan, dan cinta yang polos.
Aku menarik napas dalam-dalam. "Aku... tidak bisa," bisikku.
Keputusan itu bukan tentang balas dendam yang kejam. Bukan tentang melukai Li Wei. Ini tentang memutuskan rantai karma. Ini tentang membebaskan diriku dari masa lalu. Ini tentang memilih jalan yang berbeda, jalan yang tidak ditentukan oleh pengkhianatan dan kematian.
Aku melihat keterkejutan dan kesedihan di mata Li Wei. Tapi aku tidak menyesal. Aku telah membalas dendam dengan cara yang paling halus: dengan menolak skenario yang telah ditulis untukku berabad-abad lalu.
Aku meninggalkan Danau Bulan Sabit, meninggalkan Li Wei di sana, di bawah kerudung kabut ungu. Aku meninggalkan segalanya.
Dia menatap kepergianku, tanpa kata.
Mungkin, di kehidupan selanjutnya, kita akan bertemu lagi.
Dan mungkin, saat itu, cerita kita akan dimulai dari awal, tanpa bayang-bayang masa lalu, tanpa gosip, tanpa pengkhianatan…
You Might Also Like: Especial Verano 2023 By Que Tal