Kisah Seru: Aku Menatap Langit Hitam, Dan Tahu Malam Ini Tak Akan Berakhir
Aku Menatap Langit Hitam, Dan Tahu Malam Ini Tak Akan Berakhir
Guqin malam itu, senandungnya menelusup ke dalam hatiku yang retak. Di bawah gemintang yang enggan bersinar, aku berdiri di balkon paviliun, aroma melati menguar tipis di udara. Langit malam ini, sama kelamnya dengan masa depanku.
Lima tahun. Lima tahun aku mengabdikan diriku pada Keluarga Lin. Menjadi tangan kanan Lin Wei, sang pewaris yang diagungkan. Menutupi kebobrokan bisnis, meredam skandal, bahkan... menghapus jejak dosa.
Dan sebagai balasannya? Ia merebut Mei, kekasihku, di altar pernikahan kami.
Rasa sakit ini bagai ribuan jarum menusuk jantung. Kemarahan mendidih, namun aku memilih DIAM. Bukan karena lemah, bukan karena cinta yang masih membara. Aku menyimpan rahasia. Rahasia yang jauh lebih besar dari pernikahan itu sendiri. Rahasia yang bisa menghancurkan Keluarga Lin hingga ke akarnya.
Sebuah surat wasiat.
Kakek Lin, sebelum meninggal, mempercayakannya padaku. Bukan pada Wei, cucu kesayangannya. Isinya? Bukan harta, bukan kekuasaan. Melainkan... KEBENARAN. Kebenaran tentang asal-usul keluarga Lin, tentang darah yang mengalir di nadinya. Darah yang tidak seharusnya ada.
Aku bisa saja membukanya, mengungkap semuanya. Tapi tidak. Dendamku tidak akan kubalaskan dengan kekerasan, dengan pertumpahan darah. Aku akan membiarkan takdir yang bermain.
Wei, dengan posisinya yang sempurna, dengan tahtanya yang gemilang, tidak akan pernah tahu bahwa ia duduk di atas fondasi kebohongan. Setiap senyumnya, setiap pidatonya, adalah drama yang sia-sia. Keluarga Lin, yang begitu bangga dengan garis keturunannya, tidak menyadari bahwa mereka hanyalah pion dalam permainan yang lebih besar.
Selama lima tahun ini, aku memastikan bahwa surat wasiat itu aman, tersembunyi di tempat yang mustahil untuk ditemukan. Aku mengamati Wei dari jauh, melihatnya membangun kerajaan pasir di atas ketidakstabilan.
Dan malam ini, aku tahu, fondasi itu akan runtuh.
Berita itu datang melalui kurir yang menyelinap ke paviliunku. Pengadilan Kerajaan telah membuka kembali kasus puluhan tahun lalu. Kasus yang melibatkan keluarga Lin. Kasus yang... mengarah langsung pada rahasia yang tersimpan dalam surat wasiat itu.
Wei akan hancur. Keluarganya akan tercabik-cabik. Bukan karena aku. Melainkan karena kebenaran yang selama ini mereka sembunyikan.
Aku tersenyum pahit. Guqin itu masih melantunkan kesedihan. Mei mungkin sekarang berada di sisi Wei, menikmati kemewahan dan kekuasaan. Tapi aku tahu, kebahagiaan itu rapuh. Secepatnya akan berubah menjadi abu.
Aku meninggalkan paviliun, melangkah menuju kegelapan. Aku tidak akan ikut campur. Aku hanya akan menjadi saksi. Saksi atas kehancuran yang tak terhindarkan.
Lalu, langkahku terhenti. Di bawah sinar rembulan yang menghilang, aku melihat seseorang berdiri di ujung jalan. Sosok itu, walau samar, sangat kukenal. Dia tersenyum. Senyum yang menyimpan misteri yang lebih dalam dari lautan.
Itu Kakek Lin.
Mustahil. Dia sudah meninggal lima tahun lalu.
Namun, senyum itu nyata. Tatapan matanya menembus jiwaku. Lalu, ia menghilang, meninggalkan jejak pertanyaan yang membakar benakku.
Siapa sebenarnya Kakek Lin? Dan apa peran sebenarnya dalam semua ini? Mungkinkah... aku hanyalah pion lain dalam permainannya?
Aku menatap langit hitam, dan tahu malam ini tak akan berakhir... sebelum aku menemukan kebenaran yang sebenarnya.
You Might Also Like: Jual Skincare Aman Untuk Kulit Sensitif