Drama Abiss! Senyum Yang Mematikan Dengan Lembut
Senyum yang Mematikan dengan Lembut
Seratus tahun lalu, di bawah rembulan berlumuran darah, sebuah janji dilontarkan. Janji seorang jenderal yang dikhianati, Qin Feng, kepada seorang putri yang terbunuh, Mei Lan. "Aku akan menemukanmu... sekali lagi."
Kini, seratus tahun kemudian, Qin Feng bereinkarnasi sebagai Li Wei, seorang CEO muda yang dingin dan tanpa ampun. Di dunia bisnis yang kejam, ia adalah raja. Namun, hatinya terasa hampa, seolah mencari sesuatu yang hilang.
Lalu, ia bertemu dengannya.
Seorang gadis muda bernama Bai Lian, seorang perangkai bunga dengan senyum yang anehnya familiar. Setiap kali Bai Lian tersenyum, sesuatu berdenyut dalam diri Li Wei, memicu ingatan samar tentang taman bunga persik dan suara seruling yang melankolis.
"Suaramu..." Li Wei berbisik suatu hari, tangannya meraih pipi Bai Lian. "Aku... seperti mengenalnya."
Bai Lian hanya tersenyum, senyum yang membuat Li Wei merinding. "Mungkin... kita pernah bertemu dalam mimpi, Tuan Li."
Hubungan mereka berkembang perlahan, seperti bunga Magnolia yang mekar di musim semi. Setiap pertemuan mengungkap fragmen masa lalu. Bai Lian, yang menyimpan bakat luar biasa dalam bermain seruling, memainkan melodi yang membuat Li Wei tersentak. Itu adalah lagu yang dinyanyikan Mei Lan untuknya di masa lalu.
Kebenaran mulai terkuak, seperti kelopak bunga yang berguguran satu per satu. Bai Lian adalah reinkarnasi Mei Lan. Dan bukan hanya itu, ia juga mengingat semuanya. Pengkhianatan, pembunuhan, dan janji yang diucapkan di bawah rembulan berdarah.
Li Wei merasa marah dan bingung. Ia ingin membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidup Mei Lan. Tapi Bai Lian menahannya.
"Dendam hanya akan melahirkan dendam," bisiknya, matanya setenang danau di pegunungan. "Biarkan mereka menderita dalam keheningan penyesalan mereka."
Bai Lian kemudian menggunakan keahliannya sebagai perangkai bunga untuk mengirimkan karangan bunga aneh kepada keturunan para pengkhianat itu. Bunga-bunga itu indah, namun setiap jenisnya mengandung pesan tersembunyi, mengingatkan mereka akan dosa leluhur mereka.
Tidak ada teriakan. Tidak ada ancaman. Hanya keheningan yang membunuh.
Li Wei menyaksikan dengan kagum. Balas dendam Bai Lian bukan dengan kekerasan, tapi dengan pengampunan yang menusuk dan keheningan yang menghantui. Ia menghancurkan mereka bukan dengan pedang, tapi dengan beban rasa bersalah.
Pada akhirnya, mereka yang terlibat dalam pengkhianatan seratus tahun lalu, dan keturunan mereka, hancur di bawah berat dosa mereka sendiri. Bai Lian telah membalas dendam, dan Li Wei akhirnya menemukan kedamaian.
Namun, kedamaian itu rapuh. Ada satu misteri yang masih belum terpecahkan. Siapakah yang sebenarnya memerintahkan pembunuhan Mei Lan? Dan mengapa?
Suatu malam, di bawah rembulan yang pucat, Bai Lian menatap Li Wei dengan mata yang penuh dengan kesedihan.
"Li Wei," bisiknya. "Kau harus tahu... yang membunuhku... adalah..."
...bisikan angin membawa rahasia itu, hilang dalam riuhnya dunia.
You Might Also Like: 0895403292432 Peluang Bisnis Kosmetik